Sejarah nasional telah mencatat dengan tinta emas kepeloporan pemuda Indonesia dari berbagai periode zamanya yang berhasil mengantarkan bangsa kita pada “pintu gebang kamerdekaan”siapa yang tak mengakui peranan yang diberikan pemuda-pemuda Sutomo, Wahidin, Tjokroaminoto, Wahidin, Soekarno, Hatta, Syahrir, dan banyak lagi lainya yang bangkit berhadapan dengan kekuasaan colonial dalam memperjuangkan eksistensi bangsanya menuju cita-cita Indonesia merdeka. Begitu pula peranan yang dimainkan oleh para pemuda Angkatan 45 seperti sukarni, Cherul saleh, Adam malik dan lainya yang telah mendoronng Soekarno-Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 45.
Begitulah Gerakan mahasiswa satu tema indah yang tak kan lekang oleh zaman, dimana ada gerakan dalam suatu Negara untuk menuju perubahan, di dalam nya pasti ada mahasiswa yang menjadi aktor penting dalam setiap pergolakan yang ada. Gerakan tersebut bisa berupa diplomasi terhadap para pemegang kekuasaan sampai parlemen jalanan yang sering disebut dengan istilah demonstrasi.
Terlepas dari metode apa yang di pakai dalam setiap perjuangan namun yang pasti ruh pergerakan mahasiswa adalah perlawanan terhadap setiap penjajahan menuju masyarakat yang berkeadilan. Penjajahan adalah musuh kita bersama baik yang dilakukan oleh bule- bule yang serakah maupun yang dilakukan orang pribumi yang tak bermoral pancasila.
Sebagai mahasiswa dengan usia relative muda yang bergelut dan bergumul dengan berbagai pemikiran meniscayakan terbentuknya idelisme dalam dirinya. Semua gerakan yang terjadi diawali dengan idealisme, dulu pada saat perjuangan sebelum kemerdekaan para pemuda terbalut dalam satu idealisme yaitu menjadi negara merdeka tanpa penjajahan.
Pada masa orde lama gerakan mahasiswa terjebak dalam drama penghianatan dan pemberontakan pki, setelah orde baru berkuasa sejarah gerakan mahasiswa mencapai titik klimaksnya tepat pada tahun 1998 saat para mahasiswa berhasil menduduki gedung wakil rakyat dan memaksa penguasa orde baru untuk tutup buku dari lembaran sejarah kepemimpinan indonesia.
Dalam perjalananya gerakan mahasiswa mengalami banyak dinamika dan dialektika, seleksi alam pun terjadi pada semua lini dalam tiap personel gerakan mahasiswa.
Banyak bibit tersemai dalam ladang gerakan namun demikian tak mampu tumbuh karena gersangnya cuaca pengkaderan, benih yang sempat tumbuh pun banyak yang terkapar karena kurangnya kesadaran dan kesabaran dalam berproses dalam suatu organisasi. Dan akhirnya banyak yang layu sebelum berkembang karena terlena bujuk rayu kemudahan dan kenikmatan sesaat. Menggadaikan idealisme di tukar dengan nafsu pragmatisme dan kepentingan pribadi.
Namun pada akhirnya sejarahpun telah membuktikan bahwa nama-nama yang telah terukir indah dalam bingkai sejarah adalahmereka yang mampu bertahan darisegala gempuran.
Niat yang baik sebelum masuk organisasi akan selalu menjadi pemantik untuk menyalakan dan membangkitkan motivasi perjuangan.
Bertahan dan istiqomah dalam menjalani proses yang ada karena mereka sadar tiada kemenangan tanpa pengorbanan dan perjuangan, kesuksesan adalah rangkaian panjang dari proses yang telah dilakukan dari masa kemasa, tetap memegang teguh idealisme sebagai karakter aktivis namun tetap dinamis dalam menghadapi tantangan.
Beri aku seribu orang tua maka akan aku ubah Indonesia, Beri aku satu pemuda maka akan aku rubah dunia(Soekarno), Wahai ditanganmulah estafet sejarah bangsa, berfikirlah, berjuanglah agar kedepan ibu pertiwi tak lagi tertunduk lesu karena di hianati oleh putra putrinya yang lebih memilih gemerlap dan nikmatnya dunia daripada mempertahankan jati diri sebagia bangsa yang merdeka. Berjuanglah pemuda Merdeka Indoneia. (KS).
Salam Pergerakan....!!!
Ditulis Oleh: Arif Makruf
Diedit Oleh: Muwasaun Niam
0 komentar:
Posting Komentar