A. Sejarah Sanggar Seni Eling
Sanggar seni eling didirikan pada tahun 2003 oleh Wahidullah yang saat itu dia sebagai ketua Umum PMII cabang Jepara. Sanggar Seni Eling didirikan karena Wahidullah merasakan keresahan terhadap kadernya yang tidak begitu suka dengan diskusi, dan masalah ini harus segera di selesaikan agar kader tidak hilang.
Setelah dipikir-pikir dan di rembug bersama pengus cabang, muncullah suatu wadah bagi sahabat-sahabat yang tidak begitu suka dengan diskusi tapi berpotensi di bidang seni. Sehingga mendirikan Sanggar seni yang diberi nama Eling. Dan dalam pemilihan nama ini ada beberapa usulan diantaranya? sehingga usulan sahabat....... dterima dan sahkan.
Dan pada waktu itu yang menggagas nama ini adalah Ngatman, Polo , Amin Sholahudin, Amin Bonawi, Brekele, Kaukab, Zainal Kluntung, Subhan Zuhri, Budi. Selain menentukan nama juga menentukan Lurah untuk melengkapi sebuah organisasi. Kaukab ditunjuk sebagai Lurah pertama kalinya melalui rapat cabang. Sanggar Seni Eling pertama kali didirikan fokus di teater dan musik. Dan dalam rangka persiapan pendirian Sanggar seni eling, PMII cabang Jepara mendelegasikan nama-nama diatas untuk didelegasikan mengikuti workshop ke Kudus, kecuali kang Ngatman dan Amin Sholahudin pada tahun 2003.
Setelah nama organisasi dan ketua pimpinan ada, kurang lengkap jika sebuah organisasi tidak mempunyai lambang. Sehubungan dengan itu sanggar seni eling membuat lambang dengan bebrapa usulan
1....................diusulkan oleh
2....................diusulkan oleh
3
Akhirnya tepilihlah lambang SUJUD sebagai lambang sanggar seni Eling dengan filosofi sebagai berikut:
B. Sejarah kepemimpinan dimasing-masing periode.
1. Kaukab
Kendala saat itu
Karya yang di munculkan The Cenunuk Of Ekonomi, sejarah Syekh Njondang( Marwoto/Polo). Pernah pentas gabungan dengan cabang lain di teluk Awur dalam rangka KONKORCAB pada tahun 2007.. Cabang yang ikut gabung yaitu cabang Salatiga, Kebumen dan pentas tentang Kepemimpinan;
2. Amin Fachrudin
3. Zainal Kluntung
Karya
Yang mengikuti workshop
Gambaran dan kendala dalam perjalanan
Pernah pentas di.......
4. Cundrik
5. Zainuddin
Kepengurusan ini berjalan pada periode 2007-2008, pada periode ini dalam perekrutan anggota tidak melalui workshop melainkan rekruitmen anggota dengan cara mengundang mahasiswa yang ingin ikut tetapi dengan syarat pernah ikut belajar keteateran. Eksistensi dalam kepengurusan ini tidak dengan mengadakan event besar dan punya gawe sendiri melainkan eksistensi eling pada masa ini melalui undangan-undangan untuk pentas dari lembaga lain. Sehingga ini menjadi kesenjangan antar pengurus.
Kendala Internal pada masa ini terjadi antara Sanggar Seni Eling dan Teater Tuman. Dimulai dari ucapan dari satu orang ke orang lain tentang kubu yakni yang masuk Eling ya di eling dan yang di Tuman ya Tuman sehingga ucapan-ucapan itu menjadikan kader eling menjadi sedikit.
Meskipun banyak kendala internal dalam kepengurusan, pada masa ini tetap pentas dibeberapa tempat, diantaranya: pentas di LPWP dalam acara KONFERCAB saat kepengurusannya sahabat Fatah yang digantikan sahabat Zainal Arifin, diundang dan didelegasikan oleh YPM pada acara Pagelaran Budaya Lintas Etnik untuk acara nasional yang diselenggarakan oleh Truka Jaya di Grobogan dengan mementaskan “Perang OBOR”, pernah juga pentas “Perang OBOR” didepan halaman Gubernur Jateng dalam acara pagelaran Seni Budaya yang di selenggarakan KNPI. Dan juga pentas di MAPABA dan PKD di Jepara.
Selain pentas dalam kepengurusan ini juga memunculkan karya Ontologi Puisi dan Naskah teater dengan Judul “Dunia Ke-Tiga”.
6. Kabul
7. Usrok
Pada kepengurusan ini berjalan setengah priode, karena sedikitnya kader yang ada di Eling. Pada kepengurusan ini pernah akan mengadakan Workshop tetapi tidak jadi dengan berbagai pertimbangan. Tidak ada karya baru yang dimunculkan pada kepengurusan ini, meskipun karya tidak ada tapi pada periode ini tetap pernah pentas, yaitu pentas di MAPABA di Keling tahun 2010. setelah itu karena Lurah ada kepentingan di Luar Jawa yang harus dilaksankan, Akhirnya kepengurusan in Fakum tidak ada yang memimpin.
8. Misbahul Ulum (Gondeng)
Setelah peristiwa diatas akhirnya sahabat-sahabat yang masih peduli dengan sanggar seni Eling, merasa khawatir dan resah jika sanggar Seni ini mati dan hilang. Dalam masa senggang ini sahabat Misbahul Ulum sebagai PJ Eling. Untuk mengisi anggota dia mendelegasikan Faricha, Rocisatul wahidah, mbah surip, Hasan, Tia, Budi untuk Workshop di Kudus. Menindaklanjuti pasca Workshop dikudus akhirnya pada waktu MAPABA Komisariat Ratu kalinyamat di Kembang September 2011 beberapa sahabat merapatkan barisan didepan Masjid, untuk menentukan Lurah dan gambaran eling ke depan. Sahabat-sahabat yang ikut urun rembug pada waktu itu Misbahul Ulum, Lettu, Farichah, Zainuddin, Kosim, Mbah Surip, Faizin, Zainal Abidin, Tia. akhirnya dari hasil itu sahabat Misbahul Ulum dipilih sebagai Lurah Eling.
Pada tgl tgl 26 November 2011 Kepengurusan ini dilantik oleh Sahabat Kholiq sebagai Ketua Umum Cabang, dan sahabat Mishbahul Ulum resmi menjadi Lurah Eling periode 2011-2012. Dalam kepengurusan ini pernah dua kali mengadakan Workshop. Pertama Worksop di Pantai Bandengan pada awal tahun 2012 dan pesertanya dari kader PMII Jepara sendiri dan delegasi dari Kudus. Kedua Pada 22 Desember 2012 mengadakan workshop di Colo Kudus dengan banyak peserta yang ikut dan dihadiri banyak sekali Alumni. Dalam MAPANE tersebut masing-masing peserta diwajibkan membuat sebuah karya
Selain mengadakan MAPANE sanggar senineling harus mampu merawat diri untuk eksistensinya, dengan berkarya dan pentas. Dalam kepengurusan ini pernah pentas dibeberapa event PMII dintaranya: dalam acara KONGGRES Koorcab di Pati th. 2011, di MAPABA Komisariat RA. Kartini tahun 2011 di Gedung MWC NU kembang dengan judul seniman gadungan beserta hiburan musik, pernah juga mengadakan event besar kerjasama dengan DKD dalam rangka Ulang Tahun Jepara dan Eling dikemas dengan nama JEOT (Jepara Owr Town).
Karya:
C. Kumpulan Karya
Ada beberapa karya yang sampai saat ini masih bisa dikumpulkan, karya-karya itu adalah:
Karya lagu
Karya naskah
Sanggar seni eling didirikan pada tahun 2003 oleh Wahidullah yang saat itu dia sebagai ketua Umum PMII cabang Jepara. Sanggar Seni Eling didirikan karena Wahidullah merasakan keresahan terhadap kadernya yang tidak begitu suka dengan diskusi, dan masalah ini harus segera di selesaikan agar kader tidak hilang.
Setelah dipikir-pikir dan di rembug bersama pengus cabang, muncullah suatu wadah bagi sahabat-sahabat yang tidak begitu suka dengan diskusi tapi berpotensi di bidang seni. Sehingga mendirikan Sanggar seni yang diberi nama Eling. Dan dalam pemilihan nama ini ada beberapa usulan diantaranya? sehingga usulan sahabat....... dterima dan sahkan.
Dan pada waktu itu yang menggagas nama ini adalah Ngatman, Polo , Amin Sholahudin, Amin Bonawi, Brekele, Kaukab, Zainal Kluntung, Subhan Zuhri, Budi. Selain menentukan nama juga menentukan Lurah untuk melengkapi sebuah organisasi. Kaukab ditunjuk sebagai Lurah pertama kalinya melalui rapat cabang. Sanggar Seni Eling pertama kali didirikan fokus di teater dan musik. Dan dalam rangka persiapan pendirian Sanggar seni eling, PMII cabang Jepara mendelegasikan nama-nama diatas untuk didelegasikan mengikuti workshop ke Kudus, kecuali kang Ngatman dan Amin Sholahudin pada tahun 2003.
Setelah nama organisasi dan ketua pimpinan ada, kurang lengkap jika sebuah organisasi tidak mempunyai lambang. Sehubungan dengan itu sanggar seni eling membuat lambang dengan bebrapa usulan
1....................diusulkan oleh
2....................diusulkan oleh
3
Akhirnya tepilihlah lambang SUJUD sebagai lambang sanggar seni Eling dengan filosofi sebagai berikut:
B. Sejarah kepemimpinan dimasing-masing periode.
1. Kaukab
Kendala saat itu
Karya yang di munculkan The Cenunuk Of Ekonomi, sejarah Syekh Njondang( Marwoto/Polo). Pernah pentas gabungan dengan cabang lain di teluk Awur dalam rangka KONKORCAB pada tahun 2007.. Cabang yang ikut gabung yaitu cabang Salatiga, Kebumen dan pentas tentang Kepemimpinan;
2. Amin Fachrudin
3. Zainal Kluntung
Karya
Yang mengikuti workshop
Gambaran dan kendala dalam perjalanan
Pernah pentas di.......
4. Cundrik
5. Zainuddin
Kepengurusan ini berjalan pada periode 2007-2008, pada periode ini dalam perekrutan anggota tidak melalui workshop melainkan rekruitmen anggota dengan cara mengundang mahasiswa yang ingin ikut tetapi dengan syarat pernah ikut belajar keteateran. Eksistensi dalam kepengurusan ini tidak dengan mengadakan event besar dan punya gawe sendiri melainkan eksistensi eling pada masa ini melalui undangan-undangan untuk pentas dari lembaga lain. Sehingga ini menjadi kesenjangan antar pengurus.
Kendala Internal pada masa ini terjadi antara Sanggar Seni Eling dan Teater Tuman. Dimulai dari ucapan dari satu orang ke orang lain tentang kubu yakni yang masuk Eling ya di eling dan yang di Tuman ya Tuman sehingga ucapan-ucapan itu menjadikan kader eling menjadi sedikit.
Meskipun banyak kendala internal dalam kepengurusan, pada masa ini tetap pentas dibeberapa tempat, diantaranya: pentas di LPWP dalam acara KONFERCAB saat kepengurusannya sahabat Fatah yang digantikan sahabat Zainal Arifin, diundang dan didelegasikan oleh YPM pada acara Pagelaran Budaya Lintas Etnik untuk acara nasional yang diselenggarakan oleh Truka Jaya di Grobogan dengan mementaskan “Perang OBOR”, pernah juga pentas “Perang OBOR” didepan halaman Gubernur Jateng dalam acara pagelaran Seni Budaya yang di selenggarakan KNPI. Dan juga pentas di MAPABA dan PKD di Jepara.
Selain pentas dalam kepengurusan ini juga memunculkan karya Ontologi Puisi dan Naskah teater dengan Judul “Dunia Ke-Tiga”.
6. Kabul
7. Usrok
Pada kepengurusan ini berjalan setengah priode, karena sedikitnya kader yang ada di Eling. Pada kepengurusan ini pernah akan mengadakan Workshop tetapi tidak jadi dengan berbagai pertimbangan. Tidak ada karya baru yang dimunculkan pada kepengurusan ini, meskipun karya tidak ada tapi pada periode ini tetap pernah pentas, yaitu pentas di MAPABA di Keling tahun 2010. setelah itu karena Lurah ada kepentingan di Luar Jawa yang harus dilaksankan, Akhirnya kepengurusan in Fakum tidak ada yang memimpin.
8. Misbahul Ulum (Gondeng)
Setelah peristiwa diatas akhirnya sahabat-sahabat yang masih peduli dengan sanggar seni Eling, merasa khawatir dan resah jika sanggar Seni ini mati dan hilang. Dalam masa senggang ini sahabat Misbahul Ulum sebagai PJ Eling. Untuk mengisi anggota dia mendelegasikan Faricha, Rocisatul wahidah, mbah surip, Hasan, Tia, Budi untuk Workshop di Kudus. Menindaklanjuti pasca Workshop dikudus akhirnya pada waktu MAPABA Komisariat Ratu kalinyamat di Kembang September 2011 beberapa sahabat merapatkan barisan didepan Masjid, untuk menentukan Lurah dan gambaran eling ke depan. Sahabat-sahabat yang ikut urun rembug pada waktu itu Misbahul Ulum, Lettu, Farichah, Zainuddin, Kosim, Mbah Surip, Faizin, Zainal Abidin, Tia. akhirnya dari hasil itu sahabat Misbahul Ulum dipilih sebagai Lurah Eling.
Pada tgl tgl 26 November 2011 Kepengurusan ini dilantik oleh Sahabat Kholiq sebagai Ketua Umum Cabang, dan sahabat Mishbahul Ulum resmi menjadi Lurah Eling periode 2011-2012. Dalam kepengurusan ini pernah dua kali mengadakan Workshop. Pertama Worksop di Pantai Bandengan pada awal tahun 2012 dan pesertanya dari kader PMII Jepara sendiri dan delegasi dari Kudus. Kedua Pada 22 Desember 2012 mengadakan workshop di Colo Kudus dengan banyak peserta yang ikut dan dihadiri banyak sekali Alumni. Dalam MAPANE tersebut masing-masing peserta diwajibkan membuat sebuah karya
Selain mengadakan MAPANE sanggar senineling harus mampu merawat diri untuk eksistensinya, dengan berkarya dan pentas. Dalam kepengurusan ini pernah pentas dibeberapa event PMII dintaranya: dalam acara KONGGRES Koorcab di Pati th. 2011, di MAPABA Komisariat RA. Kartini tahun 2011 di Gedung MWC NU kembang dengan judul seniman gadungan beserta hiburan musik, pernah juga mengadakan event besar kerjasama dengan DKD dalam rangka Ulang Tahun Jepara dan Eling dikemas dengan nama JEOT (Jepara Owr Town).
Karya:
C. Kumpulan Karya
Ada beberapa karya yang sampai saat ini masih bisa dikumpulkan, karya-karya itu adalah:
Karya lagu
Karya naskah
Dikirimkan oleh: Muhammad Nur Ikhsan (kader PMII Rayon Syari'ah dan Hukum UNISNU)
dan diedit oleh: Muwasaun Niam (kader PMII Rayon Syari'ah dan Hukum UNISNU)
0 komentar:
Posting Komentar