Kamis, 13 Februari 2014

Islam dan keadilan sosial

Sungguh suatu ironi dalam usianya yang  sudah cukup tua untuk ukuran manusia,negeri tercinta ini masih saja terkapar dan terluka,kemerdekaan hanya ada dalam peringatan upacara tahunan,serta berbagai perlombaan yang hanya membuat generasi penerus semakin parah dalam kelalaian,tanpa di barengi dengan pemahaman betapa besar pengorbanan para pejuang demi kemerdekaan,yang seharusnya menjadi teladan.
Tapi yang lebih tragis dan memilukan semua ketimpangan yang ada terjadi dalam dalam negeri kita Indonesia,dengan jumlah umat islam terbanyak di dunia,kalau sudah begini ceritanya terus siapa yang salah dan harus bertanggug jawab atas semua yang terjadi?
Peringatan kemerdekaan yang bersamaan dengan bulan Ramadlan yang suci ini mari sama sama mengoreksi diri syukur2 bisa memberi suatu solusi, kalau bukan untuk negeri ya setidaknya bagi kita sendiri agar hidup ini lebih berarti.
Islam adalah agama yang sempurna,tegak diatas sendi sendi yang kokoh yang berkaitan erat dengan realita kehidupan ,kesholehan sosial sama pentingnya dengan kesholehan ritual dan sepiritual artinya pengamalan nilai-nilai yang menyangkut hubungan antar manusia  dan makhluk lainya sama pentingnya dengan kepentingan ibadah yang berhubungan langsung dengan sang khaliq seperti sholat puasa dll.Disinilah pentingnya mengapa kita harus mengamalkan islam secara menyeluruh ,sungguh naïf kita mengharpkaan hasil yang sempurna tapi cara yang kita pakai masih setengah-setengah dan pilih-pilih.
Tidak akan ada kesenjangan sosial yang terlalu dalam antara si miskin dan si kaya karena dalam islam ada konsep wajibnya zakat bagi si kaya untuk membantu si miskin.
Tidak akan ada rakyat yang terpaksa bodoh hanya karena alasan biaya karena dalam islam ada konsep bahwa pendidikan adalah kebutuhan pokok rakyat yang harus di tanggung oleh Negara.
Itulah beberapa kasus yang seharusnya bisa diminimalisir  seandainya rakyat,pejabat di negeri ini yang mengaku islam juga konsisten melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam islam.islam bukan hanya monopoli kyai tapi priyayi pun harus juga mengreti,islam bukan hanya menyuruh untuk ta’at tapi juga harus mampu mencegah yang jahat.semogalah kita termasuk hambanya yang di beri kesadaran,sadar akan siapa kita?sadar akan keberadaan kta sekarang?serta sadar kemana kita akan kembali nanti?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

good artikel

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Contact Person

Muhammad Iklil (Ketua Rayon Syari'ah dan Hukum) 087 746 566 766 Muwasaun Niam (Pimred Karsa Soeper) 085 741 498 232

Karsa Soeper

Merupakan media wacana dan berita Rayon Syari'ah dan Hukum UNISNU JEPARA

Alamat Redaksi

Jl. Majapahit Gg. Mawar RT.08/VI Gerjen Sari Tahunan Jepara

Copyright © 2014. KARSA SOEPER - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz